Bedug tanda berbuka puasa sudah ditabuh, saatnya umat muslim yang menjalankan puasa membatalkan puasanya. Minuman segar telah habis diminum, lalu beranjak ke makan besar. Lalu apa menu yang layak untuk disantap saat berbuka puasa.
Bagi sebagian warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tinggal di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul adalah bersantap dengan Mie Des "Bomber", makanan khas dari Kecamatan Pundong yang ditelah diturunkan dari dari nenek moyang puluhan tahun yang lalu.
Mie Des "Bomber" orang menyebutnya karena mienya ukurannya cukup besar-besar. Ketika dimasak mie Des bomber ini akan mengembang. Bahan dasar mie des "Bomber"ini pun berbeda dari mie yang biasanya dijual di warung makan maupun restoran. Mie Des "Bomber" yang merupakan produk asli dari warga Pundong ini berbahan dasar ketela yang diolah menjadi mie.
Menurut Purwanti (39), yang merupakan cucu dari pembuat Mie Des "bomber" terkenal di Pundong yaitu almarhum Mbah Pawiro, mengatakan kakek dan neneknya sebelum meninggal mewariskan cara membuat mie des yang berbeda dengan warga yang lain sehingga punya rasa yang lebih lezat saat dimasak. Wal hasil, mie des buatan dari keluarganya selalu menjadi incaran utama para pembeli.
"Untuk bahannya mie des sendiri diambil dari daerah Klisat tak jauh dari rumahnya. Selanjutnya bahan berupa pati ketela diolah di rumah untuk dijadikan mie des "bomber"," kata Purwanti, Senin 8 Agustus 2011.
Setelah semua selesai diolah dan menjadi mie, selanjtnya mie des yang siap dimasak dibawa ke warung yang tak jauh dari rumahnya untuk diolah dan disajikan kepada pembeli.
"Kalau dulu mie des, selalu pedas rasanya sehingga dinamakan mie des. Namun saat ini rasa pedas dapat dikurangi sesuai selera pembeli," tuturnya.
Kata Mie Des "bomber" sendiri adalah gagasan dari nenek dan kakeknya karena saat diolah mie dari bahan dasar ketela ini bisa mengembang cukup besar. "Karena mengembang cukup besar dan dimasak pedas makan dinamakan mie des bomber," tuturnya.
Purwanti mengatakan untuk memasak mie des "bomber" ini tidak seperti mie dari bahan terigu namun sebelum dimasak harus ditakar atau ditimbang terlebih dahulu. Untuk setiap porsi mie des "bomber" baik mie des goreng atau godok dibutuhkan satu ons, mie des "bomber".
Setelah ditakar, selanjutnya dimasukkan dalam wajan yang sebelumnya telah disiapkan bumbunya. Untuk satu masakan, hanya butuh waktu 5 hingga 10 menit mie des "bomber" itu matang dan siap disantap. "Untuk satu porsi mie des bomber, baik mie goreng atau rebus cukup dengan uang Rp 4000, itu sudah dengan telur ayam," ujarnya.
Mujiman suami dari Purwanti menyatakan pada waktu bulan puasa seperti ini, warung sudah mulai buka pada pukul 17.00 WIB sedangkan pada bulan biasa, warungnya buka pukul 18.00 WIB atau pukul 19.00 WIB. "Pada saat bulan puasa memang ada peningkatan pembeli mie des," katanya.
Pembeli mie des "bomber" kata Mujiman tidak hanya dari masyarakat pundong dan sekitarnya, namun juga bersal dari warga kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman. "Kebanyakan mereka adalah langganan setia, sehingga setiap satu minggu sekali pasti datang untuk mencicipi mie des "bomber" satu-satunya di wilayah Pundong ini," pungkasnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar