Adzan Magrib belum berkumandang sebagai tanda berbuka puasa, namun anak-anak hingga para remaja sudah berkumpul di Masjid Sabilurrosyad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sudah menjadi tradisi di kampung Kauman tersebut setiap datang bulan suci Ramadan banyak anak-anak, remaja sampai orangtua datang ke masjid.
Kedatangan mereka tak lain ingin menikmati sajian buka puasa berupa nasi bubur. Hal itu sudah mejadi tradisi masyarakat Kauman sebagai peninggalan para wali yang masih tetap dipertahankan hingga kini.
Menurut cerita, tradisi menyantap bubur saat bulan puasa ini dilakukan sejak abad 15 Masehi saat Panembahan Bodo menyiarkan agama Islam di wilayah ini.
"Untuk menghormati para wali kita tetap pertahankan tradisi ini,” terang Sektretaris Takmir Masjid Sabilurrosyad Drs Haryadi, Selasa, 2 Agustus 2011
Diambilnya makanan bubur oleh para wali zaman dulu karena bubur dikenal memiliki banyaksekali makna maupun simbol yang digunakan sebagai salah satu ajang untuk berdakwah. Kata bubur sendiri memiliki kandungan filosofi kalau ajaran Islam disampaikan secara halus seperti laiknya bubur.
Atau bubur juga memiliki makna "babar" artinya rata atau "beber" yang diartikan membeberkan, terutama dalam membeberkan ajaran Islam itu sendiri.
Prinsipnya dalam mengajarkan Islam yang dilakukan para wali sehingga dapat merata (babar) di kalangan masyarakat. Ikut berbuka puasa di Masjid Sabilurrosyad seperti halnya menyelamai dan mengenang ajaran
para wali.
“Memang makanan bubur sangat baik dimakan saat buka puasa. Karena sifatnya yang halus dan mudah dicerna sehingga perut lapar tidak akan kaget saat menampung makanan,” lanjut Haryadi.
Untuk persediaan buka puasa ini, pihak takmir telah menyediakan sekitar 3 kilogram beras per harinya. Jumlah ini akan menghasilkan sekitar 45 sampai 50 porsi bubur.
Dari tahun ke tahun jumlah masyarakat yang ikut ngabuburit bertambah banyak. Hal ini membuktikan berbuka puasa degan bubur masih cukup diminati kalangan masyarakat luas.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar